Translate

Sabtu, 21 Februari 2015

Pupuk Organik Cair



Pupuk Organik Semprot
Pupuk Semprot atau pupuk cair banyak beredar di pasaran baik yang organik maupun non organik.  Banyak orang berfikir prakmatis , yang penting punya uang maka barang tersebut dapat di beli. Sebenarnya kalau kita mau meluangkan waktu sebentar dengan memanfaatkan bahan yang ada di sekitar, kita bisa membuat sendiri pupuk semprot itu. Bahan dan cara membuat juga sangat mudah. Di bawah ini bahan dan cara membuat pupuk semprot.

Bahan  :
1. Gula merah ½ kg
2. Buah nanas matang 1 buah

3. Rebung bambu ½ ons
4. Kecambah ½ kg
5. Sulur beringin ½ ons
6. Air 5 liter

Cara Membuat

1. Semua bahan ditumbuk/dihancurkan kemudian derendam didalam air.
2. bahan disaring dan tempatkan dalam botol.
3. bahan siap digunakan dengan takaran/dosis 1 gelas untuk 10 liter air
4. Bahan disemprotkan pada tanaman 10 hari sekali

Kegunaan:
Menyuburkan tanaman yang berumur 20-50 hari

Langkah-langkah membuat MOL yang merupakan starter dalam pengomposan:
1.        Nasi (baru maupun basi) dibentuk bulat sebesar bola ping-pong sebanyak 4 buah.
2.        Diamkan selama tiga hari sampai keluar jamur yang berwarna kuning, jingga, dan abu-abu.
3.        Bola nasi jamuran kemudian dimasukkan ke dalam botol/wadah plastik.
4.        Tuang air satu gayung yang sudah dicampur gula sebanyak empat sendok makan ke dalam botol/wadah yang berisi nasi jamuran.
5.        Diamkan selama satu minggu. Campuran nasi dan air gula tersebut akan berbau asem seperti tape/peuyeum.
6.        MOL sudah bisa digunakan sebagai starter untuk membuat kompos dengan dicampur air. Perbandingan MOL dengan air sebesar 1:5.
Ketiga, wadah untuk memproses sampah menjadi kompos. Wadah ini biasa disebut dengan komposter. Macam-macam jenisnya, ada yang terbuat dari batako, gentong plastik, ada yang namanya keranjang takakura, bahkan bila mau bisa beli jadi yang harganya sampai ratusan ribu. Tapi sekali lagi, anda mungkin akan balik kanan bila mau bikin kompos saja kok repot amat. Apalagi selain repot, mahal lagi. Mending dibuang ke kali deh, beres urusannya. Nggak usahlah ikut-ikutan birokrat hitam yang berprinsip "bila bisa dipersulit kenapa harus dipermudah." Kita balik saja prinsip itu menjadi "bila dapat dipermudah kenapa mesti dibikin susah." Kita gunakan karung sebagai tempat membuat kompos. Gampang kan? Di rumah pasti anda punya karung. Jika tidak ada, minta tolong saja emak anda untuk beli beras yang 20 kiloan. Berasnya dimasak jadi nasi kemudian dimakan, sebagian dibikin MOL, karungnya buat komposter.

Keempat, remeh-temeh. Sampah coklat kaya kandungan karbon (C) yang merupakan sumber energi makanan untuk mikroba. Sampah hijau mengandung nitrogen (N) yang diperlukan oleh mikroba untuk tumbuh dan berkembang biak. Sampah organik secara alami akan mengalami penguraian oleh ratusan jenis mikroba, enzim, jamur, dan binatang tanah. Proses penguraian memerlukan suhu tertentu, kelembaban, dan oksigen (udara segar).

Setelah semua hal di atas anda mengerti, sekarang waktunya melakukan tahap-tahap pengomposan. Kita gunakan karung sebagai wadahnya.

Langkah 1:Potong/cacah dengan ukuran 2 s/d 3 cm sampah organik yang akan dibuat kompos. Langkah 2:Campur sampah coklat dan sampah hijau dengan perbandingan 1:2. Jika terlalu banyak sampah coklat, pengomposan akan memakan waktu lama. Langkah 3:Ratakan sampah yang akan dibuat kompos sebelum dicampur dengan MOL. Langkah 4:Sirami permukaan sampah secara merata dengan MOL. Langkah 5:Aduk agar MOL tercampur merata. Siram kembali dengan MOL sampai sampah terlihat basah kemudian aduk kembali. Langkah 6:Masukkan sampah ke dalam karung, setelah diangin-anginkan sebentar. Kemudian karung diikat agar tidak diacak-acak kucing, anjing, atau ayam. Langkah 7:Karung ditusuk-tusuk dengan obeng atau alat lainnya secara merata agar oksigen (udara segar) bisa masuk. Langkah 8:Simpan di tempat yang tidak kehujanan dan tidak terkena sinar matahari langsung. Langkah 9:Seminggu sekali Langkah 3 s/d 8 diulang kembali. Dalam waktu enam minggu kompos sudah jadi dan siap digunakan.
Catatan:
Minggu ke-1 dan ke-2 mikroba mulai bekerja, suhu mencapai 450-650C. Karung terasa hangat bila dipegang.
Minggu ke-3 dan ke-4 suhu mulai menurun menjadi sekitar 400C.
Minggu ke-5 dan ke-6 suhu kembali normal seperti suhu tanah, kompos sudah jadi/matang.
Kompos yang sudah jadi berwarna coklat kehitam-hitaman dan baunya seperti tanah.
Kompos bisa disimpan di dalam karung sebelum digunakan.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar