Aplikasi Kompos
Biji ditanam langsung tanpa persemaian, 2-3 butir per
lubang. Jarak tanam atar barisan 2 – 4 m dan dalam barisan 1 – 2 m, tergantung
varietas. Setelah tumbuh pilih satu tanaman yang kekar dan sehat. Musim tanam
sebaiknya menjelang musim kemarau karena curah hujan cukup untuk periode
vegetatif.
Berikan 1.000 kg kompos untuk 1 ha, sesuai dengan
perhitungan seperti dibawah ini.
Dari tata cara penggunaan pupuk kimia diperoleh acuan
sebagai berikut : saat tanam diberikan urea 50 kg dan SP 75 kg. Dua minggu
setelah tanam diberi KCI 50 kg. Sebulan setelah tanam diberi urea 100 kg.
Penggunaan kompos akan dilakukan sesuai dengan formula pupuk
kimia dengan catatan kompos adalah pupuk organik yang mengandung berbagai jenis
nutrisi yang diperlukan tanaman.
Perhitungan berikut diasumsikan kepada kebutuhan tanaman
untuk unsur nitrogen :
♦
Dosis yang dianjurkan : : 150
kg Urea/ ha
♦
Urea mengandung :
45 % Nitrogen
♦
Kebutuhan Nitrogen/ ha : 150/100 x 45 kg = 67,50
Dalam aplikasinya di lapangan tidak semua nitrogen yang
terkandung dalam urea dapat diserap oleh tanaman. Sebagaian nitrogen akan
hilang karena penguapan selama penyimpanan, terlarut oleh karena tanaman
disiram, larut bersama air hujan. Apabila kehilangan tersebut diperkirakan
mencapai 10% (dalam praktek lebih dari angka itu). Maka nitrogen yang terserap
oleh tanaman paling banyak 35% atau sebanyak 52,25 kg saja.
Biasanya kompos yang dibuat tanpa perlakuan khusus akan
mengandung nitrogen tidak lebih dari 2% setelah diperkaya, dengan menggunakan bibit
pengaya yang mengandung mikroba penambat nitrogen dan perombak fosfat yang
diberikan setelah kompos terbentuk atau selama penyimpanan dan juga setelah
kompos berada dalam tanah, maka kompos minimal akan mengandung nitrogen
mencapai 5 – 10%. Anggap saja kandungan nitrogennya 5%. Jadi kompos yang
diberikan per hektar adalah 100/5 x 52.5 kg = 1030 kg/ ha = 1 ton/ha
Apabila setiap
hektar akan ditanamami 2500 pohon, maka jarak tanam adalah 200 x 200cm, atau
populasi/ha = 10.000 m2/4m2 = 2.500 pohon
Kebutuhan kompos
per tanaman = 1.030/2.500 tanaman = 0,4 kg per tanaman = 400 g per tanaman.
Menurut pengalaman, biaya produksi pembuatan kompos
adalah Rp. 250 per kg jadi biaya pemupukan dengan menggunakan kompos untuk 1 ha
lahan adalah 2.500 x 0,4 x Rp. 250 = Rp. 250.000, apbila harga beli kompos
masih dianggap mahal dibanding pupuk kimia, akan mendapat keuntungan dari
perbaikan struktur dan tektur tanah. Disamping itu pengomposan tidak harus
dilakukan berulang-ulang yang disebabkan oleh larutnya pupuk karena penyiraman
dan air hujan. Karena kompos tidak larut dalam air maka kompos akan selalu
berada dalam tanah. Selain itu mikroba yang terkandung dalam kompos akan
berinteraksi dan merangsang aktifitas mikroba yang terkandung dalam kompos akan
berinteraksi dan merangsang aktivitas mikroba yang telah berada disana.
Ketersediaan unsur nitrogen akan dipenuhi oleh mikroba penambat nitrogen dari
udara dan mikroba perombak fosfor yang dapat mengubah batuan-batuan daln dalam
tanah sehingga dapat diserap oleh tanaman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar