Translate

Rabu, 04 Februari 2015

Aplikasi Kompos



Aplikasi Kompos


Biji ditanam langsung tanpa persemaian, 2-3 butir per lubang. Jarak tanam atar barisan 2 – 4 m dan dalam barisan 1 – 2 m, tergantung varietas. Setelah tumbuh pilih satu tanaman yang kekar dan sehat. Musim tanam sebaiknya menjelang musim kemarau karena curah hujan cukup untuk periode vegetatif.
Berikan 1.000 kg kompos untuk 1 ha, sesuai dengan perhitungan seperti dibawah ini.

Dari tata cara penggunaan pupuk kimia diperoleh acuan sebagai berikut : saat tanam diberikan urea 50 kg dan SP 75 kg. Dua minggu setelah tanam diberi KCI 50 kg. Sebulan setelah tanam diberi urea 100 kg.

Penggunaan kompos akan dilakukan sesuai dengan formula pupuk kimia dengan catatan kompos adalah pupuk organik yang mengandung berbagai jenis nutrisi yang diperlukan tanaman.
Perhitungan berikut diasumsikan kepada kebutuhan tanaman untuk unsur nitrogen :
    Dosis yang dianjurkan               :               :               150 kg Urea/ ha
    Urea mengandung                       :               45 % Nitrogen
    Kebutuhan Nitrogen/ ha            :               150/100 x 45 kg = 67,50

Dalam aplikasinya di lapangan tidak semua nitrogen yang terkandung dalam urea dapat diserap oleh tanaman. Sebagaian nitrogen akan hilang karena penguapan selama penyimpanan, terlarut oleh karena tanaman disiram, larut bersama air hujan. Apabila kehilangan tersebut diperkirakan mencapai 10% (dalam praktek lebih dari angka itu). Maka nitrogen yang terserap oleh tanaman paling banyak 35% atau sebanyak 52,25 kg saja.

Biasanya kompos yang dibuat tanpa perlakuan khusus akan mengandung nitrogen tidak lebih dari 2% setelah diperkaya, dengan menggunakan bibit pengaya yang mengandung mikroba penambat nitrogen dan perombak fosfat yang diberikan setelah kompos terbentuk atau selama penyimpanan dan juga setelah kompos berada dalam tanah, maka kompos minimal akan mengandung nitrogen mencapai 5 – 10%. Anggap saja kandungan nitrogennya 5%. Jadi kompos yang diberikan per hektar adalah 100/5 x 52.5 kg = 1030 kg/ ha  = 1 ton/ha

Apabila setiap hektar akan ditanamami 2500 pohon, maka jarak tanam adalah 200 x 200cm, atau populasi/ha = 10.000 m2/4m2 = 2.500 pohon
Kebutuhan kompos per tanaman = 1.030/2.500 tanaman = 0,4 kg per tanaman = 400 g per tanaman.

Menurut pengalaman, biaya produksi pembuatan kompos adalah Rp. 250 per kg jadi biaya pemupukan dengan menggunakan kompos untuk 1 ha lahan adalah 2.500 x 0,4 x Rp. 250 = Rp. 250.000, apbila harga beli kompos masih dianggap mahal dibanding pupuk kimia, akan mendapat keuntungan dari perbaikan struktur dan tektur tanah. Disamping itu pengomposan tidak harus dilakukan berulang-ulang yang disebabkan oleh larutnya pupuk karena penyiraman dan air hujan. Karena kompos tidak larut dalam air maka kompos akan selalu berada dalam tanah. Selain itu mikroba yang terkandung dalam kompos akan berinteraksi dan merangsang aktifitas mikroba yang terkandung dalam kompos akan berinteraksi dan merangsang aktivitas mikroba yang telah berada disana. Ketersediaan unsur nitrogen akan dipenuhi oleh mikroba penambat nitrogen dari udara dan mikroba perombak fosfor yang dapat mengubah batuan-batuan daln dalam tanah sehingga dapat diserap oleh tanaman.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar