Translate

Kamis, 05 Februari 2015

Botanis Tanaman Kentang



2.1.Data Botanis Tanaman Kentang.
Tanaman kentang merupakan tanaman semusim berbentuk semak, batangnya bulat sampai persegi lima dan berwarna hijau kemerahan atau ungu, warna batang utama juga dipengaruhi oleh umur tanaman dan keadaan lingkungan.   Jumlah batang dan percabangan tanaman yang berasal dari umbi dipengaruhi oleh penyinaran dan tingkat generasinya  (Jajang Sauman, dkk, 2002).
Kentang termasuk famili solanaceae, klasifikasi tanaman kentang menurut Tony Hortus (2006), adalah sebagai berikut :
Divisio                         :  Spermatophyta
Subdivisio                   :  Angiospermae
Kelas                           :  Dicotyledonae
Ordo                            :  Tubiflorae
Famili                          :  Solanaceae
Genus                          :  Solanum
Species                        :  Solanum tuberosum L.
Tanaman ini umumnya ditanam dari umbi (vegetatif) sehingga sifat tanaman generasi berikutnya sama dengan induknya. (Permadi, dkk, 1985).  Apabila dikehendaki perubahan pada suatu tipe, maka perbanyakan dilakukan dengan biji, perbanyakan dengan biji pada pertanaman kentang dilakukan dalam usaha menciptakan kultivar-kultivar baru.
Batang tanaman kentang mempunyai dua tipe yaitu : batang yang berada di atas permukaan tanah berwarna hijau, kemerahan atau ungu tua.  Batang yang berada dipermukaan tanah mempunyai stolon dan umbi, sistem perakaran pada tanaman yang diperbanyak secara aseksual adalah serabut adventisius, akan muncul dari buku batang yang terletak di dalam tanah, akar biasanya tumbuh internal 20 sampai 25 cm, selanjutnya tumbuh ke bawah sebagian besar akar berada pada top soil dan hanya sedikit yang tumbuh pada kedalaman 90 cm atau lebih  (Edmond, dkk, 1964). 
Daun kentang termasuk daun majemuk yang tersusun spiral pada batang, daun-daun pertama pada kentang merupakan daun tunggal tetapi daun-daun selanjutnya berupa daun majemuk dengan anak daun primer dan anak-anak daun sekunder, anak daun sekunder terletak pada tangkai daun utama di antara anak daun primer  (Permadi, dkk, 1985).
Menurut Budi Samadi (1998), bagian-bagian atau organ penting tanaman kentang adalah sebagai berikut : berdaun rimbun dan letak daun berselang seling mengelilingi batang tanaman, daun berbentuk oval sampai oval agak bulat, ujungnuya meruncing, tulang menyirip, warna daun hijau muda sampai hijau tua sampai kelabu, ukuran daun sedang dengan tangkai daun tidak panjang.
Bentuk batang segi empat atau segi lima tergantung kultivarnya, batang kentang umumnya tidak berkayu namun agak keras apabila dipijat sehingga mudah roboh, warna batang hijau tua dengan pigmen ungu, bercabang dan setiap cabang ditumbuhi oleh daun-daun yang rimbun, permukaan halus pada ruas batang tempat tumbuhnya cabang.  Batang tanaman ini berfungsi sebagai jalannya zat-zat hara dari tanah kebagian daun dalam proses fotosintesis.
Mempunyai perakaran tunggang dan serabut, akar tunggang kedalamannya kurang lebih 45 cm, akar berwarna keputih-putihan dan halus berukuran sangat kecil, akar tanaman berfungsi sebagai penyerapan unsur hara.
Tunas tanaman kentang ada yang berbunga dan ada yang tidak berbunga tergantung pada kultivarnya, warna bervariasi yaitu putih, ungu dan ungu keputih-putihan, kultivar granola mempunyai bunga berwarna ungu, sedangkan atlantik berwarna ungu keputih-putihan, mempunyai tandan bunga 7 buah, berjenis dua kelamin, yang telah mengalami penyerbukan akan menghasilkan buah dan biji.
Umbi terbentuk dari cabang samping diantara akar-akar, proses pembentukannya ditandai dengan terhentinya pertumbuhan memanjang dari rhizome atau stolon yang diikuti pembesaran sehingga rhizome membengkak, umbi berfungsi menyimpan bahan makanan seperti karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral dan air.  Ukuran, bentuk dan warna umbi kentang bermacam-macam tergantung kultivar kentang dan ukuran yang bervariasi, bentuk umbi ada yang bulat, oval agak bulat (bulat lonjong), dan bulat panjang berwarna kuning, putih dan merah
Umbi kentang memiliki tunas untuk bahan perkembangbiakan yang selanjutnya dapat menjadi tanaman baru, selain mengandung zat gizi, umbi kentang mengandung zat solanin yang beracun, solanin akan berkurang atau hilang apabila umbi telah tua sehingga aman untuk dikonsumsi, tetapi solanin tidak dapat hilang apabila umbi tersebut keluar dari tanah dan terkena sinar matahari, cirinya kentang yang masih mengandung racun solanin berwarna hijau walaupun telah tua.
Menurut Evans (1975), ada tiga tahapan pertumbuhan tanaman kentang yang berasal dari umbi yaitu :
1.      Tahapan dari sejak umbi ditanam sampai tanaman muda dengan luas permukaan daun kira-kira 200 sampai 300 cm2, dimana umbi bibit masih memegang peranan utama sebagai sumber makanan bagi tanaman yang masih muda.
2.      Tahapan dimulainya pertumbuhan autotrof, dimana pertumbuhan tanaman dibagian atas tanaman mendominasi semua pertumbuhan tanaman.
3.      Tahapan dimulainya pembentukan umbi yang berlangsung sampai tanaman menua dan mati.
Kentang kultivar granola  merupakan kultivar unggul dengan produktivitas bisa mencapai 30 ton/Ha, dari jumlah ini 20 ton berkualitas baik (AB), 5 ton berkulitas sedang (B), 4 ton kualitas  (C = campur), dan 1 ton kualiats rindil (D).  Selain memiliki keunggulan hasil tanaman kentang Granola juga tahan terhadap penyakit yang disebabkan oleh cendawan, kentang ini umumnya dipanen normal 90 hari, meskipun 80 hari bisa dipanen  (Setiadi, 1993).
Produsen kentang untuk konsumsi akan lebih baik kalau umbi yang dihasilkan  lebih banyak yang besar, sebaliknya bagi produsen bibit kentang menginginkan ukuran umbi 25 sampai 45 g lebih banyak. Ukuran umbi kentang digolongkan berikut ; Umbi konsumsi (80 g), sebagai umbi kelas L/bibit besar   (60 sampai 80 g), umbi kelas M/bibit sedang (45 sampai 60 g), umbi kelas S/bibit (30 sampai 45 g), umbi kriil/kecil konsumsi (20  sampai 30 g).

Tidak ada komentar:

Posting Komentar